Sebelum saya menjelaskan sistem kompresi video di VOD, saya akan menerangkan sedikit tentang kompresi video. Kompresi video sendiri yaitu adalah satu bentuk kompresi data yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran file audio/video dengan metode lossy atau loseless, kompresi sendiri dilakukan saat pembuatan atau pada saat distribusi file audio/video tersebut.
Dan ada pula yang saya kutip dari Wikipedia adalah "kompresi video berhadapan dengan kompresi data video digital. Kompresi video dibutuhkan untuk koding data video secara efisien dalam format file video dan streaming format video. Kompresi adalah sebuah konversi data ke sebuah format yang lebih kecil, biasanya dilakukan sehingga data dapat disimpan atau disalurkan lebih efisien. Proses pengembalian data yang sudah dikecilkan tersebut disebut dekompresi. Dan bila proses dekompresi menghasilkan data yang sama dengan yang semula makan kompresi itu disebut "lossless". Sedangkan bila data yang didekompresi tersebut menghasilkan data yang lebih kecil maka kompresi ini disebut "lossy". Kompresi video lossless meskipun mungkin dilakukan, namun dalam praktik jarang digunakan, dan semua data video standar biasanya membuang sebagian data (kompresi lossy). Video biasanya terdiri array tiga-dimensi dari pixel berwarna. Dua dimensi sebagai arah spasial (horizontal dan vertikal) dari gambar yang bergerak, dan satu dimensi mewakilkan domain waktu."
Kompresi yang digunakan pada sistem VoD sendiri, menggunakan H.264,dimana standar H.264 direkomendasikan oleh International Telecommunication Union (ITU). Standar ini dimulai dari versi awal H.263 pada 1993. Pada 1995, H.263 menjadi standar video coding di dunia telekomunikasi.
Tingkat kompresi yang dihasilkan oleh H.264 sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dari aslinya. Hal ini dapat dilihat dari analisis objektif pada profil sample MPEG-4 dan profil baseline untuk H.264. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan video hasil kompresi dengan video asli dan diukur dalam PSNR menggunakan program MCU Video Quality Measurement Tools 2.7.
Dan ada pula yang saya kutip dari Wikipedia adalah "kompresi video berhadapan dengan kompresi data video digital. Kompresi video dibutuhkan untuk koding data video secara efisien dalam format file video dan streaming format video. Kompresi adalah sebuah konversi data ke sebuah format yang lebih kecil, biasanya dilakukan sehingga data dapat disimpan atau disalurkan lebih efisien. Proses pengembalian data yang sudah dikecilkan tersebut disebut dekompresi. Dan bila proses dekompresi menghasilkan data yang sama dengan yang semula makan kompresi itu disebut "lossless". Sedangkan bila data yang didekompresi tersebut menghasilkan data yang lebih kecil maka kompresi ini disebut "lossy". Kompresi video lossless meskipun mungkin dilakukan, namun dalam praktik jarang digunakan, dan semua data video standar biasanya membuang sebagian data (kompresi lossy). Video biasanya terdiri array tiga-dimensi dari pixel berwarna. Dua dimensi sebagai arah spasial (horizontal dan vertikal) dari gambar yang bergerak, dan satu dimensi mewakilkan domain waktu."
Kompresi yang digunakan pada sistem VoD sendiri, menggunakan H.264,dimana standar H.264 direkomendasikan oleh International Telecommunication Union (ITU). Standar ini dimulai dari versi awal H.263 pada 1993. Pada 1995, H.263 menjadi standar video coding di dunia telekomunikasi.
Tingkat kompresi yang dihasilkan oleh H.264 sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dari aslinya. Hal ini dapat dilihat dari analisis objektif pada profil sample MPEG-4 dan profil baseline untuk H.264. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan video hasil kompresi dengan video asli dan diukur dalam PSNR menggunakan program MCU Video Quality Measurement Tools 2.7.
0 komentar:
Posting Komentar